Selasa, 07 Juni 2016

LPJ Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN MEMPERINGATI
“HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA”
TAHUN 2016

TEMA KEGIATAN
“LESTARIKAN DAN JAGA HUTAN MANGROVE NUNUKAN”






I.         PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas hutan mangrove terbesar di dunia. Hutan mangrove memiliki peranan penting dan manfaat yang banyak baik langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir. Secara umum hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai, sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Berikut merupakan beberapa manfaat dan peranan Hutan Mangrove :
a.         Mencegah Intrusi Air Laut
       Intrusi laut merupakan peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut dapat menyebabkan air tanah menjadi payau sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Hutan Mangrove memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan.
b.        Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
       Erosi merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan Mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
c.         Sebagai pencegah dan penyaring alami
       Hutan mangrove biasanya yang dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan diterjen, dan merupakan enghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
d.        Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa
       Hutan Mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal didaerah ini. Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
e.         Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir
       Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Sebagai contoh, Buah vivipar yang terbawa air akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
       Hutan mangrove di Indonesia kini tidak luput dari permasalahan lingkungan. Akibat pengelolaan yang buruk, ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai terancam punah sehingga akan mempercepat proses abrasi pantai dan dalam beberapa tahun kedepan, garis pantai akan lebih cepat bergeser ke arah daratan. Hal ini tentunya akan berdampak tidak baik bagi kelangsungan makhluk hidup termasuk manusia. Contoh yang paling nyata dan paling dekat dengan daerah Nunukan adalah Kota Tarakan. Bagaimana ketika huutan mangrove telah rusak akan merugikan bagi kelangsungan hidup manusia sendiri dan bebrapa jenis hewan yang bergantung terhadap hutan mangrove. Kota Tarakan saat ini telah memulai melakukan kegiatan penanaman mangrove agar fungsi hutan mangrove bisa kembali seperti semula.
       Nunukan yang kondisi geografisnya hampir sama dengan Kota Tarakan yaitu berbentuk kepulauan sudah selayaknya juga telah mencanangkan untuk melakukan penghijaun daerah pesisir pantai. Melihat fungsi yang sangat strategis yang dimiliki oleh adanya hutan mangrove serta melihat kondisi riil kawasan hutan mangrove yang ada di Nunukan yang sangat memprihatinkan maka kami tNBA (The North Borneo Adventure) bermaksud mengadakan kegiatan penanaman bakau di kawasan mangrove guna mengurangi atau mencegah abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Nunukan.

II.        TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah:
1.         Untuk mengurangi atau mencegah adanya banjir rob atau abrasi di pantai pesisir;
2.         Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat dan kalangan pemuda mengenai hutan mangrove;
3.         Untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan terhadap seluruh elemen masyarakat;
4.         Untuk meningkatkan peran generasi muda khususnya komunitas-komunitas pencinta alam dalam rangka pencegahan bencana alam;
5.         Untuk memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya.


III.       MANFAAT KEGIATAN

Adapun manfaat kegiatan ini adalah memperbaiki lingkungan untuk mencegah / mengurangi     atau   abrasi   yang   sering   terjadi   di   desa   pesisir

IV.       SASARAN KEGIATAN
Kegiatan penanaman bakau di kawasan mangrove ditujukan kepada seluruh masyarakat Nunukan yang peduli lingkungan, komunitas-komunitas pencinta alam, dan masyarakat pesisir pantai Tanjung Cantik.

V.        NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama “Tanam satu bakau untuk sejuta kehidupan”
Teman kegiatan ini adalah “ Lestarikan dan Jaga Hutan Mangrove Nunukan



VI.       BENTUK KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN
Penanaman Bakau
            Penanaman bakau ini bertujuan sebagai tindakan nyata di mana seluruh peserta terlibat dan aktif untuk menjaga keseimbangan  alam dan melestarikan ekosistem pesisir di Pulau Nunukan. Dalam kegiatan ini akan melibatkan tindakan pro aktif dari seluruh peserta yang hadir dan masyarakat.
 
Waktu : Sabtu, 04 Juni 2016
Jam : 09.00 Wita  s/d selesai
Tempat : - Pembukaan di Pasar Binusan,



Penanaman di Kawasan Konservasi Hutan 



Mangrove Tanjung Cantik Desa Binusan Nunukan
Peserta : - Pemda Kabupaten Nunukan


- Kodim 0911 Nunukan


- Seluruh Komunitas Pencinta Alam di Nunukan


- Kelompok Tani Nelayan Nunukan


- Perusahaan-perusahaan Swasta di Kab. Nunukan


- BUMN & BUMD di Nunukan
Kegiatan : Penanaman Pohon Bakau
 













































VII.   PANITIA PELAKSANA

         1.        Ketua Panitia : - Sahari
         2.        Sekretaris : - Wisnu
         3.        Bendahara : - Yanti H
         4.        Koordinator Lapangan : - Ferry
         5.        Seksi Perlengkapan : - Iwan


- Ahmad Fauzi
         6.        Seksi Transportasi : - Sulaimana


- Firman


- Hikma
         7.        Seksi Konsumsi : - Hj. Sudriana


- Mila


- Noor Atifa
         8.        Seksi Dokumentasi : - Melan
         9.        Medis : - Sabri 


- Rahma
       10.     Penasehat Kegiatan : - Ir. H. Dian Kusumanto, M.Si
       11.     Penanggung Jawab : - Zulkurnain Masri



VII.   PENGELUARAN DANA
NO.
URAIAN
 JUMLAH
1
Konsumsi
 Rp           1.100.000,00
2
Kertas HPS F4 sinar dunia
 Rp                39.000,00
3
Amplop 1 pack 
 Rp                25.000,00
4
Bendera 2 x 1
 Rp              100.000,00
5
Sablon baju / bendera
 Rp              230.000,00
6
Ongkos jahit
 Rp                20.000,00
7
Plastik sampah 1 pack
 Rp                25.000,00
8
Plastik Sufenir tNBA 
 Rp                20.000,00
9
Snack rapat
 Rp                50.000,00
10
Transportasi antar tenda k binusan
 Rp              200.000,00
11
Konsumsi tambahan 20 org.
 Rp              200.000,00
12
Batrai alkaline 6 bh @8500
 Rp                51.000,00
13
Sewa kursi
 Rp              220.000,00
14
Cutter
 Rp                  8.000,00
15
Buku tamu vip
 Rp                13.000,00
16
Nanco tape
 Rp                10.000,00
17
Isolasi bening 1 bh
 Rp                15.000,00
18
Isolasi wrn hitam 1 bh
 Rp                12.000,00
19
Pulsa listrik
 Rp              100.000,00
20
Cuci mobil
 Rp                50.000,00
21
Transportasi k lokasi penanaman (sewa perahu)
 Rp              350.000,00
22
Spanduk 2 x 3
 Rp              300.000,00
23
Pengambilan Bibit
 Rp              250.000,00
24
Konsumsi rapat
 Rp                30.000,00
25
Konsumsi pembubaran panitia
 Rp                50.000,00
26
Baca doa
 Rp              100.000,00


 Rp        3.568.000,00

IX.    SUSUNAN ACARA/KEGIATAN
 
            09.00 – 10.30 wita : -  Pembukaan


- Doa


- Sambutan dari Ketua tNBA mewakili selurah KPA


- Sambutan dari Bupati Nunukan


- Penyerahan bibit bakau secara simbolis oleh Bupati Nunukan kepada ketua tNBA


- Istirahat


- Penutup 
            11.00 wita – sampai selesai : -  Penanaman bibit di kawasan konservasi hutan mangrove


X.      PENUTUP
Akhirnya dengan senantiasa mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami menutup Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunian tahun 2016.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rangka menyukseskan kegitan tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi  kita dan lingkungan kita.



Nunukan, 06  Juni  2016
Ketua Panitia,

 ttd

S a h a r i
Sekretaris

 ttd

W i s n u

Menyetujui,

 tt

Zulkurnain Masri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar