LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN MEMPERINGATI
“HARI LINGKUNGAN HIDUP
SEDUNIA”
TAHUN 2016
TEMA KEGIATAN
“LESTARIKAN DAN JAGA HUTAN
MANGROVE NUNUKAN”
I. PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan
salah satu negara dengan luas hutan mangrove terbesar di dunia. Hutan mangrove
memiliki peranan penting dan manfaat yang banyak baik langsung maupun tidak
langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir. Secara umum
hutan bakau atau mangrove mempunyai definisi sebagai hutan yang tumbuh di atas
rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh
pasang-surut air laut tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai,
sehingga tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan
gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Berikut
merupakan beberapa manfaat dan peranan Hutan Mangrove :
a.
Mencegah Intrusi Air Laut
Intrusi laut merupakan
peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut dapat menyebabkan
air tanah menjadi payau sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Hutan Mangrove
memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat
mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan.
b.
Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
Erosi merupakan
pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan
pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan Mangrove memiliki
akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat
menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
c.
Sebagai pencegah dan penyaring alami
Hutan mangrove biasanya
yang dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut dapat mempercepat
penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.Selain pengurai limbah
organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan
kimia yang mencemari laut seperti minyak dan diterjen, dan merupakan enghalang
alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
d.
Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa
Hutan Mangrove juga
merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak,
kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa jenis hewan laut
seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal didaerah ini. Akar
tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi
hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap
di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan
dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai
jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di
habitat mangrove.
e.
Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir
Hutan mangrove
seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya
menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove
memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial
hidup dan berkembang di wilayah daratan. Sebagai contoh, Buah vivipar yang
terbawa air akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi
kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat
baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
Hutan mangrove di Indonesia kini tidak luput dari
permasalahan lingkungan. Akibat pengelolaan yang buruk, ekosistem hutan
mangrove di pesisir pantai terancam punah sehingga akan mempercepat proses
abrasi pantai dan dalam beberapa tahun kedepan, garis pantai akan lebih cepat
bergeser ke arah daratan. Hal ini tentunya
akan berdampak tidak baik bagi kelangsungan makhluk hidup termasuk manusia.
Contoh yang paling nyata dan paling dekat dengan daerah Nunukan adalah Kota
Tarakan. Bagaimana ketika huutan mangrove telah rusak akan merugikan bagi
kelangsungan hidup manusia sendiri dan bebrapa jenis hewan yang bergantung
terhadap hutan mangrove. Kota Tarakan saat ini telah memulai melakukan kegiatan
penanaman mangrove agar fungsi hutan mangrove bisa kembali seperti semula.
Nunukan yang kondisi geografisnya hampir sama
dengan Kota Tarakan yaitu berbentuk kepulauan sudah selayaknya juga telah
mencanangkan untuk melakukan penghijaun daerah pesisir pantai. Melihat fungsi
yang sangat strategis yang dimiliki oleh adanya hutan mangrove serta melihat
kondisi riil kawasan hutan mangrove yang ada di Nunukan yang sangat
memprihatinkan maka kami tNBA (The North Borneo Adventure) bermaksud mengadakan
kegiatan penanaman bakau di kawasan mangrove guna mengurangi atau mencegah
abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Nunukan.
II. TUJUAN
KEGIATAN
Adapun tujuan yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah:
1.
Untuk mengurangi atau mencegah adanya banjir rob
atau abrasi di pantai pesisir;
2.
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan
masyarakat dan kalangan pemuda mengenai hutan mangrove;
3.
Untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan
terhadap seluruh elemen masyarakat;
4.
Untuk meningkatkan peran generasi muda khususnya
komunitas-komunitas pencinta alam dalam rangka pencegahan bencana alam;
5.
Untuk memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia
yang
jatuh pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya.
III. MANFAAT
KEGIATAN
Adapun manfaat kegiatan ini adalah memperbaiki lingkungan
untuk mencegah / mengurangi atau abrasi
yang sering terjadi
di desa pesisir
IV.
SASARAN KEGIATAN
Kegiatan
penanaman bakau di kawasan mangrove ditujukan kepada seluruh masyarakat Nunukan
yang peduli lingkungan, komunitas-komunitas pencinta alam, dan masyarakat
pesisir pantai Tanjung Cantik.
V.
NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama
“Tanam satu bakau untuk sejuta kehidupan”
Teman kegiatan ini
adalah “ Lestarikan dan Jaga Hutan
Mangrove Nunukan”
VI.
BENTUK KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN
Penanaman Bakau
Penanaman
bakau ini bertujuan sebagai tindakan nyata di mana seluruh peserta terlibat dan
aktif untuk menjaga keseimbangan alam dan melestarikan
ekosistem pesisir di Pulau Nunukan. Dalam kegiatan ini akan melibatkan tindakan
pro aktif dari seluruh peserta yang hadir dan masyarakat.
Waktu | : | Sabtu, 04 Juni 2016 | |
Jam | : | 09.00 Wita s/d selesai | |
Tempat | : | - | Pembukaan di Pasar Binusan, |
Penanaman di Kawasan Konservasi Hutan | |||
Mangrove Tanjung Cantik Desa Binusan Nunukan | |||
Peserta | : | - | Pemda Kabupaten Nunukan |
- | Kodim 0911 Nunukan | ||
- | Seluruh Komunitas Pencinta Alam di Nunukan | ||
- | Kelompok Tani Nelayan Nunukan | ||
- | Perusahaan-perusahaan Swasta di Kab. Nunukan | ||
- | BUMN & BUMD di Nunukan | ||
Kegiatan | : | Penanaman Pohon Bakau |
VII. PANITIA PELAKSANA
1. Ketua Panitia | : | - | Sahari |
2. Sekretaris | : | - | Wisnu |
3. Bendahara | : | - | Yanti H |
4. Koordinator Lapangan | : | - | Ferry |
5. Seksi Perlengkapan | : | - | Iwan |
- | Ahmad Fauzi | ||
6. Seksi Transportasi | : | - | Sulaimana |
- | Firman | ||
- | Hikma | ||
7. Seksi Konsumsi | : | - | Hj. Sudriana |
- | Mila | ||
- | Noor Atifa | ||
8. Seksi Dokumentasi | : | - | Melan |
9. Medis | : | - | Sabri |
- | Rahma | ||
10. Penasehat Kegiatan | : | - | Ir. H. Dian Kusumanto, M.Si |
11. Penanggung Jawab | : | - | Zulkurnain Masri |
VII. PENGELUARAN
DANA
NO.
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
1
|
Konsumsi
|
Rp 1.100.000,00
|
2
|
Kertas HPS F4 sinar dunia
|
Rp 39.000,00
|
3
|
Amplop 1 pack
|
Rp 25.000,00
|
4
|
Bendera 2 x 1
|
Rp 100.000,00
|
5
|
Sablon baju / bendera
|
Rp 230.000,00
|
6
|
Ongkos jahit
|
Rp 20.000,00
|
7
|
Plastik sampah 1 pack
|
Rp 25.000,00
|
8
|
Plastik Sufenir tNBA
|
Rp 20.000,00
|
9
|
Snack rapat
|
Rp 50.000,00
|
10
|
Transportasi antar tenda k binusan
|
Rp 200.000,00
|
11
|
Konsumsi tambahan 20 org.
|
Rp 200.000,00
|
12
|
Batrai alkaline 6 bh @8500
|
Rp 51.000,00
|
13
|
Sewa kursi
|
Rp 220.000,00
|
14
|
Cutter
|
Rp 8.000,00
|
15
|
Buku tamu vip
|
Rp 13.000,00
|
16
|
Nanco tape
|
Rp 10.000,00
|
17
|
Isolasi bening 1 bh
|
Rp 15.000,00
|
18
|
Isolasi wrn hitam 1 bh
|
Rp 12.000,00
|
19
|
Pulsa listrik
|
Rp 100.000,00
|
20
|
Cuci mobil
|
Rp 50.000,00
|
21
|
Transportasi k lokasi penanaman (sewa perahu)
|
Rp 350.000,00
|
22
|
Spanduk 2 x 3
|
Rp 300.000,00
|
23
|
Pengambilan Bibit
|
Rp 250.000,00
|
24
|
Konsumsi rapat
|
Rp 30.000,00
|
25
|
Konsumsi pembubaran panitia
|
Rp 50.000,00
|
26
|
Baca doa
|
Rp 100.000,00
|
|
|
Rp 3.568.000,00
|
IX. SUSUNAN
ACARA/KEGIATAN
09.00 – 10.30 wita | : | - | Pembukaan |
- | Doa | ||
- | Sambutan dari Ketua tNBA mewakili selurah KPA | ||
- | Sambutan dari Bupati Nunukan | ||
- | Penyerahan bibit bakau secara simbolis oleh Bupati Nunukan kepada ketua tNBA | ||
- | Istirahat | ||
- | Penutup | ||
11.00 wita – sampai selesai | : | - | Penanaman bibit di kawasan konservasi hutan mangrove |
X. PENUTUP
Akhirnya
dengan senantiasa mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami menutup
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunian tahun 2016.
Tidak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rangka menyukseskan
kegitan tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi kita dan lingkungan kita.
Nunukan, 06 Juni 2016
Ketua Panitia,
ttd
S a h a r i
|
Sekretaris
ttd
W i s n u
|
Menyetujui,
tt
Zulkurnain Masri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar